tepat dibawah BPK 0i klaten: Pimpinan Negeri di Mata Iwan Fals BPK 0i klaten: Pimpinan Negeri di Mata Iwan Fals

Kamis, 01 September 2011

Pimpinan Negeri di Mata Iwan Fals



iwan fals presiden indonesiaAdanya pergantian Presiden Indonesia setelah Presiden RI yang pertama Ir. Soekarno, banyak sekali bermunculan komentar-komentar dari berbagai kalangan, baik dari kawanan politisi atau artis dan seniman. Salah satu seniman musik yang sering menyoroti kondisi dan keadaan politik Indonesia adalah Virgiawan Listanto yang sering dikenal dengan nama Iwan Fals. Siapa yang tidak mengenal sosok Iwan fals sebagai musisi legendaris kelahiran Jakarta, 3 September 1961 yang memilik ribuan fans ini.
Lirik Iwan Fals banyak menggambarkan kondisi sosial yang terjadi di tanah air, sekitar akhir tahun 1970an sampai sekarang. Banyaknya kejadian dan permasalahan yang melanda Indonesia khususnya di dalam Pemerintahan mendorong dirinya untuk menciptakan sebuah lagu yang bersifat kritik keras terhadap para Pemerintah dan pemimpin negeri ini. Iwan menganggap Kepemimpinan Indonesia saat ini kurang peka terhadap kondisi yang terjadi pada masyarakat, terutama rakyat dari kalangan bawah.
Bentuk ungkapan kritik lewat lirik Iwan Fals yang sangat keras ditujukan pada Presiden RI kedua H. Soeharto yang berjudul “Bento” dan “Bongkar”, lagu ini merupakan bentuk penentangan kebijakan pemerintah bahkan sampai saat ini lagu ini menjadi lagu wajib digunakan dalam berunjuk rasa. Iwan Fals merasa bosan dengan pemerintahan Soeharto yang terlalu lama dan sistem kekuasaan yang dipakai dalam kepemimpinan Indonesiapada waktu itu. Seperti presiden Indonesia ke tiga yakni Habibie, Iwan merasa ada perubahan yang aneh setelah pergantian selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto, hanya saja sistem pemerintahan Habibie di nilai kurang ekspert. Sosok (Alm) KH. Abdurahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur yang menjadi Presiden RI ke empat, walaupun sudah ada banyak perubahan dan penataan dalam pemerintahan namun Iwan menganggap Gus Dur lebih cocok sebagai tokoh pembela demokrasi.
Iwan menganggap Megawati sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia yang ingin menguatkan adanya emansipasi dalam negara Indonesia. Namun mantan presiden ini hanya ingin populer dikalangan rakyatnya saja. Begitu pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hobi menyanyi, semuanya tetap saja tidak merubah apapun. Iwan Fals menyatakan masa pemerintahan yang berbeda pasti mempunyai masalah yang berbeda pula, Bung Karno adalah inspirasi yang tepat untuk Presiden Indonesia saat ini, pemimpin di Tanah Air sudah sering berganti, tapi nasib rakyat Indonesia tidak pernah berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon komentar berupa kritikan atau saran buat admin

Mohon masukkan komentar di buku tamu....